KAJIAN MENGENAI MAKNA DARI FILSAFAT

Apa itu filsafat?

Pertanyaan seperti ini pasti sering muncul dalam benak siapa saja, termasuk saya. Sebenarnya kita tahu pengertian dari filsafat, namun terkadang kita masih bingung memahami arti dari filsafat dan timbulah pertanyaan, sebenarnya filsafat itu ilmu yang mempelajari apa sih? Banyak yang mengatakan bahwa belajar filsafat itu memusingkan, dan berputar-putar. Ini merupakan hal yang wajar karena filsafat merupakan induk dari semua ilmu dan sudah pasti lingkungan pembahasannya sangat luas. Oleh karenanya disini saya akan membahas mengenai filsafat.

Apa yang mendorong timbulnya filsafat? Jawaban dari hal ini akan membantu kita memahami filsafat yang sebenarnya.

Hatta dalam bukunya, Alam pikiran Yunani, menulis hal sebagai berikut ini;

“Tiap bangsa betapapun biadabnya, mempunyai dongeng takhayul. Ada yang terjadi dari kisah perintang hari, keluar dari mulut orang yang suka bercerita. Ada yang terjadi dari muslihat manakut-nakuti anak supaya ia tidak nakal. Ada pula yang timbul dari keajaiban alam yag menjadi pangkal heran dan takut. Dari itu orang menyangka alam ini penuh dengan dewa-dewa. Lama-kelamaan timbul berbagai fantasi. Dengan fantasi itu manusia dapat menyatukan ruhnya dengan alam sekitarnya. Orang yang membuat fantasi itu tidak ingin membuktikan kebenaran fantasinya karena kesenangan ruhnya terletak pada fantasinya itu. Tetapi kemudian ada orang yang ingin mengetahui lebih jauh. Di antaranya ada orang yang tidak percaya, ada yang bersifat kritis, lama-kelamaan timbul keinginan pada kebenaran.

Orang-orang Grik dahulunya banyak mempunyai dongeng dan takhayul. Tetapi yang ajaib pada mereka ialah bahwa angan-angan yang indah itu menjadi dasar untuk mencari pengetahuan semata-mata untuk tahu saja. Tidak mengharapkan untung dari itu. Berhadapan dengan alam yang indah luas, yang sangat bagus dan ajaib pada malam hari, timbul dihati mereka keinginan hendak mengetahui rahasia alam itu. Laluu timbul pertanyaan didalam hati mereka, dari mana datangnya ala mini, bagaimana terjadinya, bagaimana kemajuannya dan kemana sampainya. Demikianlah selama berates tahun ala mini menjadi pertanyaan yang memikat ahli-ahli piker Grik.”

Dari kutipan panjang diatas dapat diambil dua kesimpulan. Pertama, dongeng dan takhayul dapat menimbulkan filsafat. Diantara orang-orang yang tidak percaya begitu saja. Ia kritis, ingin mengetahui kebenaran dongeng itu, dari situlah timbul filsafat Kedua, keindahan alam besar, terutama ketika malam hari, menimbulkan keinginan pada orang Grik untuk mengetahui rahasia alam itu. Keinginan mengetahui rahasia alam, berupa rumusan-rumusan pertanyaan, ini juga menimbulkan filsafat (Tafsir, 2013:14)

Berdasarkan hal tersebut, filsafat timbul karena adanya rasa ingin tahu atau penasaran terhadap suatu hal, maka kemudian akan timbul banyak pertanyaan mengenai hal tersebut. Dan setelah itu ia akan mencari jawaban dari pertanyaan-pernyataan tersebut untuk menjawab rasa penasarannya.

Pengertian filsafat sendiri berkembang dari masa ke masa, mula-mula filsafat diartikan sebagai the love of wisdom yang berarti sifat seseorang yang berusaha menjadi orang yang bijak atau orang ingin atau cinta pada kebijakan. Pada fase ini filsafat juga diartikan sebagai kerja seseorang yang menjadi  orang yang bijak. Dalam hal ini, filsafat sebagai sifat dan filsafat sebagai kerja.

Pengertian filsafat sering berbeda antara tokoh yang satu dengan yang lain, hal ini disebabkan oleh perbedaan konotasi filsafat, pengaruh lingkungan dan pandangan hidup yang berbeda serta akibat perkembangan filsafat itu sendiri. Definisi filsafat menurut para ahli ialah sebagai berikut: 

1. Plato (427SM - 347SM) seorang filsuf Yunani yang termahsyur murid Socrates dan guru Aristoteles, mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli). 
2. Aristoteles (384 SM - 322SM) mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).  
3. Marcus Tullius Cicero (106 SM - 43SM) politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya. 
4. Al-Farabi (meninggal 950M), filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.

Dari keempat definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa filsafat ialah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dengan sungguh-sungguh atau secara mendalam untuk mencari kebenaran dan hakikat daari hal tersebut. Dimana dalam hal ini, kita perlu menggunakan kognitif kita untuk melakukannya. Atau, dapat diartikan ilmu yang mempelajari suatu hal dengan melihatnya dari berbagai aspek dan sudut pandang untuk mencari kebenaran atau jawaban dari hal yang menjadi objek filsafat kita.

Sebenarnya kita selama ini pasti sudah berfilsafat, namun terkadang kita tidak menyadari hal tersebut. Contohnya yaitu ketika kita memikirkan kenapa anggur ketika difermentasi bisa menjadi memabukkan? Kenapa rasa anggur berbeda-beda, ada yang manis ada yang masam? Kenapa anggur bentuknya bulat? dan pertanyaan lainnya yang menyangkut hal tersebut .jadi intinya, filsafat itu adalah ingin tahu lebih dalam mengenai suatu hal dan berusaha mencari kebenarannya. Hal ini sejalan dengan perkataan dosen saya, yang mengatakan bahwa filsafat adalah kepo atau selalu ingin tahu, namun bukan kepo dalam hal yang bukan-bukan seperti; ingin tahu privasi seseorang, gossip terbaru, dan lain sebagainya. Kepo yang dimaksud dalam hal ini adalah kepo yang elegant dalam arti pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa filsafat adalah ilmu yang mempelajari suatu hal secara mendalam untuk mencari kebenaran dan menjawab pertanyaan yang timbul karana rasa ingin tahu.