Pertanyaan ini agak
membingungkan, tapi memang pertanyaan itulah yang perlu di ajukan pada diri
kita masing-massing: mengapa kita berbahagia? Kebanyakan orang mungkinn akan
mengajukan pertanyaan “mengapa orang perlu berbahagia”, tapi saya pikir bahwa
pertanyaan yang lebihh tepat adalah “mengapa orang berbahagia”.
Pertimbangannya, karena kalau ditanya “mengapa orang berbahagia”, maka akan
muncul persepsi bahwa secara umum orang enggan berbahagia. Soalnya, makna yang
terkandung di dalam pertanyaan ini memuat kelompok orang yang berharap semua
orang mau berbahagia, dan kelompok orang yang diniai enggan atau tidak paham
dengan bahagia. Sementara, di dalamm pertanyaan “mengapa orang berbahagia”,
mengandung makan bahwa secara prinsip orang akan berbahagia. Masalahnya, belum
dipahami apa yang membuat orang berbahagia, dan hal itulah yang akan dibahas
pada postingan kali ini.
Di dalam pertanyaan
tentang bahagia ini, jawaban yang pertama adalah karena secara alamiah segala
sesuatu di alam semesta akan mencapai titik keseimbangan, walau diakibatkan
atau didorong oleh sesuatu di luar dirinya. Jadi, pada akhirnya orang akan
selalu memperoleh kebahagiaan. Walau orang tidak menampilkan upaya apapun untuk
mencapai atau pun untuk menghindari tercapainya kebahagiaan itu, ia tetap saja
akan mencapai titik keseimbangan alamiah yang secara sederhana kita pahami
sebagai kebahagiaan. Dalam pandangan spiritual atau agama, pemahaman inni
dimaknai dengan peristiwa ketian atau hidup ilahi, dimana titik keseimbangan
yang dimaksud adalah ketika raga kembali bersatu dengan alam (tanah).
Jawaban kedua, berkait
dengan apa yang diharapkan tercapai atau terjadi, orang berbahagia karena
dengan kemampuan berpikirnya, orang memiliki pengetahuan tentang gambaran
kondisi nyaman yang diinginkan atau diharapkannya, sehingga orang akan berupaya
mencapai kondisi nyaman itu. Jadi, orang berbahagia juga karena itu adalah
bagian dari keinginanannya. Hal ini menjelaskan kenapa orang terus berupaya
untuk membuat hidupnya lebih enak
dan/atau lebih mudah, sehingga pada gilirannya orang terus berupaya
mengembangkan tekhnologi yang diharapkan dapat membantu dan/atau mempermudah
aktivitas hidup yang dilakukan dan/atau dihadapi. Dalam pandangan yang bersifat
spiritual atau agama, pemahaman ini dimaknai dengan ajaran tentang pahala-dosa,
dimana titik keseimbangan yang dimaksud adalah ketika orang berhasil
menghindari goadaan dosa supaya mendapatkan pahala.
Berdasarkan pemaparan
diatas dapat kita pahami bahwa mengapa orang berbahagia? Yaitu karena secara
alamiah segala sesuatu di alam semesta akan mencapai titik keseimbangan yang
kita pahami sebagai kebahagiaan. Selain itu, orang berbahagia karena itu adalah
bagian dari keinginannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar