Senin, 26 Desember 2016

Kajian Tentang Motivasi

Motivasi
Istilah yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita, bahkan kita sering menggunakan istilah tersebut dalam beberapa kesempatan. Akan tetapi, tahukah kalian apa sih  makna sebenarnya dari motivasi itu? Karena banyak orang yang masih belum memahami arti dan teori motivasi, sehingga mengabaikannya dan melewatkan manfaatnya yang luar biasa dalam kehidupan. Beberapa bukti bahwa masih banyak yang salah mengerti tentang motivasi adalah munculnya kata-kata seperti berikut ini:
“Motivasi saja percuma jika tanpa tindakan.”
“Terlalu banyak dimotivasi malah menjadikan saya bingung.”
“Saya tidak butuh motivasi, saya butuh makan. Motivasi tidak bisa dimakan!”
Oleh karenanya kita harus berhati-hati terhadap pemahaman yang keliru tentang arti dan teori motivasi yang justru dapat menjauhkan kita dari sukses. Seseorang tidak akan bisa memanfaatkan sebuah alat jika dia tidak mengetahui tentang alat tersebut. Seperti orang yang menggunakan senjata api untuk memukul lawannya saat berperang. Karena dia tidak mengetahui apa itu senjata api, dia malah memukulkan senjata api kepada lawannya. Manfaat dan keunggulan senjata itu menjadi percuma. Nah, dalam postingan kali ini saya akan membahas mengenai teori motivasi menurut para ahli.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.
Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Sebenarnya definisi motivasi pada dasarnya adalah “alasan” untuk bertindak. Intensitas, arah, dan ketekunan akan ditentukan oleh alasan yang dimiliki. Disini bisa kita lihat bahwa tindakan dan motivasi itu adalah saling terkait. Anda hanya akan bertindak jika memiliki motivasi yang cukup. Jadi jelas, jika orang mengatakan dia tidak butuh motivasi, tetapi dia butuh tindakan, artinya dia tidak memahami arti dan teori motivasi. Jika dia butuh tindakan, artinya dia harus memiliki motivasi yang kuat.
Lalu, bagaimana jika seseorang yang sudah memiliki motivasi tetapi masih tidak bertindak?
Motivasi mirip energi yang bisa menggerakan sesuatu. Jika beban dan hambatan menggerakan beban itu lebih besar dibandingkan dengan energi, maka benda tersebut tidak akan bergerak. Begitu juga dengan motivasi pada diri kita, jika beban dan hambatan bertindak lebih besar dibandingkan dengan motivasi kita, maka kita tidak akan pernah bergerak.
Apa yang menjadi hambatan kita bertindak?
Ada dua hambatan paling kuat, yaitu ketakutan dan kemalasan. Jika Anda ingin bertindak menuju sukses, Anda harus memiliki motivasi yang mengalahkan ketakutan dan kemalasan Anda. Setiap orang memiliki ketakutan dan cendrung malas, tetapi karena motivasi mereka yang kuat, dia bisa bertindak. Jelas bukan? Jika Anda ingin sukses, Anda harus bertindak, dan jika Anda sulit bertindak, maka Anda harus memiliki motivasi yang kuat dan mengurangi hambatan yang ada di hadapan Anda.
Terlalu banyak motivasi membuat bingung?
Yang dia maksud bukan motivasi tetapi ide. Yang membuat bingung bukan motivasi, tetapi ide. Sebenarnya banyak ide pun tidak perlu menjadikan bingung jika kita mampu mengolah ide dengan baik. Sebenarnya penyebab bingung bukan karena banyak motivasi, bukan karena terlalu banyak ide, dan bukan karena kemampuan, tetapi karena sikap yang malas dan tidak sabar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar