Motivasi
Istilah
yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita, bahkan kita sering
menggunakan istilah tersebut dalam beberapa kesempatan. Akan tetapi, tahukah
kalian apa sih makna sebenarnya dari
motivasi itu? Karena banyak
orang yang masih belum memahami arti dan teori motivasi, sehingga
mengabaikannya dan melewatkan manfaatnya yang luar biasa dalam kehidupan.
Beberapa bukti bahwa masih banyak yang salah mengerti tentang motivasi adalah
munculnya kata-kata seperti berikut ini:
“Motivasi saja percuma jika tanpa tindakan.”
“Terlalu banyak dimotivasi malah menjadikan saya bingung.”
“Saya tidak butuh motivasi, saya butuh makan. Motivasi tidak
bisa dimakan!”
Oleh
karenanya kita harus berhati-hati terhadap pemahaman yang keliru
tentang arti dan teori motivasi yang justru dapat menjauhkan kita dari sukses. Seseorang tidak akan bisa
memanfaatkan sebuah alat jika dia tidak mengetahui tentang alat tersebut.
Seperti orang yang menggunakan senjata api untuk memukul lawannya saat
berperang. Karena dia tidak mengetahui apa itu senjata api, dia malah
memukulkan senjata api kepada lawannya. Manfaat dan keunggulan senjata itu
menjadi percuma. Nah, dalam postingan kali ini saya akan membahas mengenai
teori motivasi menurut para ahli.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan
intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga
elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan
Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi
kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang
mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang
dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki
alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan
mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.
Berbeda
dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali
disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam
percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi".
Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki
semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan
penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi
sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan
semangat.
Dalam
hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa
giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi
kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang
menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan
ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Sebenarnya definisi motivasi pada
dasarnya adalah “alasan” untuk bertindak. Intensitas, arah, dan ketekunan akan
ditentukan oleh alasan yang dimiliki. Disini bisa kita lihat bahwa tindakan dan
motivasi itu adalah saling terkait. Anda hanya akan bertindak jika memiliki
motivasi yang cukup. Jadi jelas, jika orang mengatakan dia tidak butuh
motivasi, tetapi dia butuh tindakan, artinya dia tidak memahami arti dan teori
motivasi. Jika dia butuh tindakan, artinya dia harus memiliki motivasi yang
kuat.
Lalu, bagaimana jika seseorang yang sudah memiliki motivasi
tetapi masih tidak bertindak?
Motivasi mirip energi yang bisa
menggerakan sesuatu. Jika beban dan hambatan menggerakan beban itu lebih besar
dibandingkan dengan energi, maka benda tersebut tidak akan bergerak. Begitu
juga dengan motivasi pada diri kita, jika beban dan hambatan bertindak lebih
besar dibandingkan dengan motivasi kita, maka kita tidak akan pernah bergerak.
Apa yang menjadi hambatan kita bertindak?
Ada dua hambatan paling kuat, yaitu
ketakutan dan kemalasan. Jika Anda ingin bertindak menuju sukses, Anda harus
memiliki motivasi yang mengalahkan ketakutan dan kemalasan Anda. Setiap orang
memiliki ketakutan dan cendrung malas, tetapi karena motivasi mereka yang kuat,
dia bisa bertindak. Jelas bukan? Jika Anda ingin sukses, Anda harus bertindak,
dan jika Anda sulit bertindak, maka Anda harus memiliki motivasi yang kuat dan
mengurangi hambatan yang ada di hadapan Anda.
Terlalu banyak motivasi membuat bingung?
Yang dia maksud bukan motivasi
tetapi ide. Yang membuat bingung bukan motivasi, tetapi ide. Sebenarnya banyak
ide pun tidak perlu menjadikan bingung jika kita mampu mengolah ide dengan
baik. Sebenarnya penyebab bingung bukan karena banyak motivasi, bukan karena
terlalu banyak ide, dan bukan karena kemampuan, tetapi karena sikap yang malas
dan tidak sabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar