Selasa, 06 Desember 2016

KAJIAN FILSAFAT ILMU

Cabang filsafat yang membahas masalah ilmu adalah filsafat ilmu. Tujuannya mengadakan analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara bagaimana pengetahuan ilmiah itu diperoleh. Jadi, filsafat ilmu adalah penyelidikan ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya. Pokok perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu sendiri. Istilah lain darii filsafat ilmu adalah theory of science (ilmu tentang ilmu).
Namun sebenarnya berbicara mengenai filsafat ilmu sulit untuk memberikan suatu batasan yang positif. Banyak pendapat yang memiliki makana serta penekanan yang berbeda tentang filsafat ilmu. Menurut Prof. Dr. Coonny R. Semiawan, dkk. (1998) untuk menetapkan dasar pemahaman tantang filsafat ilmu sangat bermanfaat unutk menyimak empat titik pandang didalam filsafat ilmu, yaitu sebagai berikut:
1.      Pandangan yang menyebutkan bahwa filsafat ilmu adalah perumusan world_views yang konsisten pada beberapa pengertian didasarkan atas teori-teori ilmiah yang penting. Menurut pandangan ini merupakan tugas dari filsuf ilmu untuk mengelaborasikan implikasi yang lebih luas dari ilmu.
2.      Pandangan yang mengemukakan bahwa filsafat ilmu adalah suatu eksposisi dan presuppositions dan predispositions dari para ilmuwan. Filsafat ilmu mungkin mengemukakan bahwa para ilmuwan menduga (presuppose) alam tidak berubah-ubah, dan terdapat suatu keteraturan di alam sehingga gejala alam yang tidak begitu kompleks cukup didapat oleh peneliti. Sebagai tambahan, peneliti mungkin tidak menutupi keinginan deterministik para ilmuwan lebih dari hukum statistik, atau pandangan mekanistik lebih dari penjelasan teleologis. Pandangan ini cenderung mengasimilasikan filsafat ilmu dengan sosiologi.
3.      Pandangan yang mengemukakan bahwa filsafat ilmu adalah suatu displin yang di dalamnya konsep dan teori tentang ilmu dianalisis dan diklasifikasikan. Hal ini berarti memberikan kejelasan tentang makna dari berbagai konsep seperti partikel, gelombang, potensial, dan kompleks di dalam pemanfaatan ilmiahnya.
4.      Pandangan yang menyebutkan bahwa filsafat ilmmu merupakan suatu patokan tingkat kedua (second-order-criteriology). Filsuf ilmu menuntut jawaban terhadap pertanyaan berikut; 1) karakteristik-karakteristik apa yang membedakan penyelidikan ilmiah dari tipe penyelidikan yang lain? 2) prosedur yang bagaimana yang patutu dituruti oleh para ilmuwan dalam menyelidiki alam? 3) kondisi bagaimana yang harus dicapai bagi suatu penjelasan ilmiah agar menjadi benar? 4) status kognitif yang bagaimana dari prinsip-prinsip dan hukum-hukum ilmiah? Berdasarkan pertanyaan itu terdapat perbedaan yang dapat dirumuskan antara doing science dan thinking tentang bagaimmana ilmu harus dilakukan.
Untuk mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu dapatlah kiranya dirangkum tiga medan telaah yang tercakup di dalam filsafat illmu. Ketiganya ialah sebagai berikut:
1.      Filsafat ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu, terhadap lambang yang digunakan dan terhadap struktur penalaran tentang sistem lambing yang digunakan. Telaah kritis ini dapat diarahkan untuk mengkaji ilmu empiris dan juga ilmu rasional, juga untuuk membahas studi bidang etika dan estetika, studi kesejarahan, antropologi , geologi, dan sebagainya. Dalam hubungan ini yang terutama sekali di telaah adalah ihwal penalaran dan teorinya.
2.      Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep, sangka wacana, dan postulat mengenai ilmmu dan upaya untuk membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kerasionalan, kepramagtisan. Aspek filsafat ini erat hubungannya dengan hal ihwal yang logis dan epistemologis. Jadi, peran filsafat ilmu disini berganda. Pada sisi  pertama, filsafat ilmu mencakup analisis kritis terhadap anggapan dasar, seperti kuantitas, kuualitas, waktu ruang, dan hukum. Pada sisi yang lain filsafat ilmu mencakup studi mengenai keyakinnan tertentu, seperti keyakinan mengenai dunia ‘sana’, keyakinan mengenai keserupaan di dalam alam semesta, dan keyakinan mengenai kenalaran proses-proses alami.
3.      Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu. (Hartono Kasmadi, dkk, 1990 hlm. 17-18) yang dikutip ulang oleh Surajiyo (2013).
Tempat kedudukan filsafat ilmu di dalam lingkungan filsafat sebagai keseluruhan.

Being (Ada)
Knowing (Tahu)
Axiology (Nilai)
Ontologi
Epistemologi
Etika
Metafisika
Logikan Dan Metodologi
Estetika

Filsafat Ilmu


Tempat kedudukan filsafat ilmu ditentukan oleh dua lapangan penyelidikan filsafat ilmu berikut:
1.      Sifat pengetahuan ilmiah. Dalam bidang ini filsafat ilmu berkaitan erat denagn epistemologi yang mempunyai fungsi menyelidiki syarat –syarat pengetahuan manusia dan bentuk-bentuk pengetahuan manusia.
2.      Menyangkut cara-cara mengusahakan dan mencapai pengetahuan ilmiah. Dalam bidang ini filsafat ilmu berkaitan erat denga logikadan metodologi. Ini berarti cara-cara mengusahakan dan memperoleh pengetahuan ilmiah berkaitan erat dengan susunan logis dan metodologis serta tata urutan berbagai langkah dan unsur yang terdapat dalam kegiatan ilmiah pada umumnya.
        Baik bidang pertama dan kedua di atas dibahas Dallam filsafat ilmu umum. Adapun dalam filsafat ilmu khusus membicarakan kategori serta metode yang digunakan dalam ilmu atau dalam kelompok ilmmu tertentu seperti kelompok ilmu alam, ilmu masyarakat, ilmu teknik, dan sebagainya. (Beerling, 1998) yang dikutip ulang dalam Surajiyo (2013).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar