Minggu, 25 Desember 2016

Aspek dan Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik



Aspek dan Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik
Setiap individu akan mengalami pertumbuhan fisik dan nonfisik, berikut ini pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.
1.      Pertumbuhan Fisik
a.       Pertumbuhan sebelum lahir
Masa sebelum lahir merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks karena menjadi masa awal terbentuknya organ-organ tubuh dan pembentukan sistem syaraf lengkap.
b.      Pertumbuhan setelah lahir
Setiap bagian fisik seseorang akan terus mengalami perubahan karena pertumbuhan, sehingga masing-masing komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk menjalankan fungsinya. Masa pralahir dan 6 bulan setelah lahir, pertumbuhan tubuhnya sangat cepat. Pada akhir tahun pertama pascalahir, pertumbuhan tubuh akan memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan akan stabil saat memasuki tahap remaja. Kemudian pertumbuhan fisik akan kembali cepat (ledakan pertumbuhan pubertas).
2.      Perkembangan Intelektual
Intelektual berkembang sejalan dengan perkembangan syaraf otak. Kemampuan berpikir dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik. Perkembangan ini juga dikenal dengan nama perkembangan kognitif, dimana menurut Piaget perkembangan ini mengikuti tahap-tahap sebagai berikut.
a.      Tahap sensori motor (usia 0-2,5 tahun)
Anak menggunakan sistem pengindraan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya. Anak menggunakan reaksi motorik yang diterimanya dalam bentuk refleks.
b.    Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun)
Kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Anak suka meniru perilaku orang lain, mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar dan mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif.
c.      Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun)
Anak mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi dan sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret.
d.     Tahap operasional formal (usia 11-15 tahun)
Anak memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam kognitif, baik secara simultan (serentak) maupun berurutan. Anak akan mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak.
3.      Emosi
Emosi merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan dan perilaku fisik. Seperti gembira, yang ditunjukkan dengan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar.
4.      Sosial
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan dari manusia lain. Seorang anak dimulai secara bertahap akan mengenal lingkungan yang lebih luas dan akan mengenal manusia yang amat heterogen.
5.      Bahasa
Bahasa sebagai alat komunikasi dipergunakan untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Bayi menyampaikan isi pikirannya melalui tangis atau ocehannya, lalu seiring bertambahnya usia ocehan itu akan semakin jelas dengan mengucapkan kata-kata.
6.      Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu yang dimiliki seseorang yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu akan dapat berkembang dengan baik.
7.      Sikap, Nilai, dan Moral
Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai (benar dan salah). Awalnya pengenalan nilai dan perilaku masih bersifat paksaan namun seiring perkembangan inteleknya anak mulai mengikuti.
Faktor yang mempengaruhi individu berbeda-beda, setidaknya terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan individu, yaitu sebagai berikut.
1.      Faktor Hereditas
Aliran yang menyatakan bahwa hereditas merupakan faktor penentu dalam kehidupan seseorang dikenal dengan Aliran Nativisme, tokoh utama aliran ini bernama Arthur Eschopenhaur. Aliran ini menyatakan bahwa anak mewariskan sesuatu dari orang tuanya. Anak berkembang baik fisik maupun psikis ditentukan oleh pembawaannya sendiri (keturunan).
2.      Faktor Lingkungan
Anak yang mendapatkan stimulus lingkungan yang baik akan berkembang dengan baik. Aliran ini sering disebut Aliran Empirisme dimana tokoh utama aliran ini adalah John Locke. Pandangan dari aliran ini (konsep tabularasa) adalah bahwa anak lahir dalam kondisi seperti kertas kosong, maka perkembangannya sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pendidikan yang diperolehnya dari lingkungan.
3.      Faktor Gabungan
Aliran yang memahami faktor gabungan ini dikenal dengan istilah Aliran Konvergensi, tokoh aliran ini adalah William Stern. Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh gabungan dari faktor hereditas dan faktor lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar