Aspek
dan Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik
Setiap individu akan mengalami pertumbuhan
fisik dan nonfisik, berikut ini pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan
aspek-aspek yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.
1.
Pertumbuhan Fisik
a.
Pertumbuhan sebelum lahir
Masa sebelum lahir merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan
manusia yang sangat kompleks karena menjadi masa awal terbentuknya organ-organ
tubuh dan pembentukan sistem syaraf lengkap.
b.
Pertumbuhan setelah lahir
Setiap bagian fisik seseorang akan terus mengalami perubahan karena
pertumbuhan, sehingga masing-masing komponen tubuh akan mencapai tingkat
kematangan untuk menjalankan fungsinya. Masa pralahir dan 6 bulan setelah
lahir, pertumbuhan tubuhnya sangat cepat. Pada akhir tahun pertama pascalahir,
pertumbuhan tubuh akan memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan akan stabil
saat memasuki tahap remaja. Kemudian pertumbuhan fisik akan kembali cepat
(ledakan pertumbuhan pubertas).
2.
Perkembangan
Intelektual
Intelektual berkembang sejalan dengan perkembangan syaraf otak.
Kemampuan berpikir dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan
fungsinya secara baik. Perkembangan ini juga dikenal dengan nama perkembangan
kognitif, dimana menurut Piaget perkembangan ini mengikuti tahap-tahap sebagai
berikut.
a.
Tahap sensori
motor (usia 0-2,5 tahun)
Anak menggunakan sistem pengindraan dan aktivitas motorik untuk
mengenal lingkungannya. Anak menggunakan reaksi motorik yang diterimanya dalam
bentuk refleks.
b.
Tahap
pra-operasional (usia 2-7 tahun)
Kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Anak suka meniru
perilaku orang lain, mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar dan
mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif.
c.
Tahap
operasional konkret (usia 7-11 tahun)
Anak mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi dan sudah mampu
berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret.
d.
Tahap
operasional formal (usia 11-15 tahun)
Anak memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam kognitif, baik
secara simultan (serentak) maupun berurutan. Anak akan mampu mempelajari materi
pelajaran yang abstrak.
3.
Emosi
Emosi merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan dan
perilaku fisik. Seperti gembira, yang ditunjukkan dengan melonjak-lonjak sambil
tertawa lebar.
4.
Sosial
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup
tanpa bantuan dari manusia lain. Seorang anak dimulai secara bertahap akan
mengenal lingkungan yang lebih luas dan akan mengenal manusia yang amat
heterogen.
5.
Bahasa
Bahasa sebagai alat komunikasi dipergunakan untuk menyampaikan isi
pikiran kepada orang lain. Bayi menyampaikan isi pikirannya melalui tangis atau
ocehannya, lalu seiring bertambahnya usia ocehan itu akan semakin jelas dengan
mengucapkan kata-kata.
6.
Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu yang dimiliki seseorang yang
hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu akan dapat
berkembang dengan baik.
7.
Sikap, Nilai,
dan Moral
Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai
dikenalkan terhadap nilai-nilai (benar dan salah). Awalnya pengenalan nilai dan
perilaku masih bersifat paksaan namun seiring perkembangan inteleknya anak
mulai mengikuti.
Faktor
yang mempengaruhi individu berbeda-beda, setidaknya terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi perkembangan individu, yaitu sebagai berikut.
1.
Faktor
Hereditas
Aliran yang menyatakan bahwa hereditas merupakan faktor penentu
dalam kehidupan seseorang dikenal dengan Aliran Nativisme, tokoh utama aliran
ini bernama Arthur Eschopenhaur. Aliran ini menyatakan bahwa anak mewariskan
sesuatu dari orang tuanya. Anak berkembang baik fisik maupun psikis ditentukan
oleh pembawaannya sendiri (keturunan).
2.
Faktor
Lingkungan
Anak yang mendapatkan stimulus lingkungan yang baik akan berkembang
dengan baik. Aliran ini sering disebut Aliran Empirisme dimana tokoh utama
aliran ini adalah John Locke. Pandangan dari aliran ini (konsep tabularasa)
adalah bahwa anak lahir dalam kondisi seperti kertas kosong, maka
perkembangannya sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pendidikan yang
diperolehnya dari lingkungan.
3.
Faktor Gabungan
Aliran yang memahami faktor gabungan ini dikenal dengan istilah
Aliran Konvergensi, tokoh aliran ini adalah William Stern. Aliran ini
berpendapat bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh gabungan dari faktor
hereditas dan faktor lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar