Senin, 19 Desember 2016

Pengertian Kemandirian



Istiah “kemandirian” berasal dari kata dasar “diri” yang mendapat awalan “ke” dan akhiran “an”, kemudian membentuk satu kata keadaan atau kata benda. Karena kemandirian berasal dari kata dasar “diri”, maka pembahasan mengenai kemandirian tidak bisa lepas dari pembahasan tentang perkembangan diri itu sendiri, yang dalam konsep Carl Rogers disebut degan istilah self, karena diri itu merupakan inti dari kemandirian. Konsep yang sering digunakan atau berdekatan dengan kemandirian adalah autonomy.
Menurut Chapli (2002), otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, meguasai dan menentukan dirinya sendiri. Sedangkan Seifert dan Hoffnung (1994) mendefinisikan otonomi atau kemandirian sebagai “the ability to govern ad regulate one’s own thoughts, feelings, and actions freely and responssibly while overcoming feelings of shame and doubt.”
Dengan demikian dapat dipahami bahwa kemandirian atau otonomi adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan.
Erikson, menyatakan kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dara orangtua dengan maksud untuk menemukan dirinya melalui proses mencari identitas ego, yaitu merupakan perkembangan kea rah individualitas yang mantap dan berdiri sendiri.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian:
1.      Suatu kondisi di mana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya.
2.      Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang di hadapi.
3.      Memiliki keperayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya.
4.    Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar