Manusia
harus selalu waspada dan rendah hati, tidak boleh cepat-cepat mengatakan bahwa
ia sudah mencapai kebenaran. Jika pada suatu ketika orang mempunyai alasan
cukup, bahwa ia berkeyakinan ada cukup alassan bahwa pengetahuannya sesuuai
dengan obyeknya, maka ia mempunyai kepastian. Dalam kepastian itu ia bersikap
tidak sangsi, bahwa ia tahu akan dasar pengetahuannya,, mengapa demikian, dan
apa sebabnya harus demikian. Mencapai kepastian yang mengandung kebenaran amat
memuaskan dan ia disebut berkeyakinan.
Apa
keyakinnan itu selalu mengandung kebenaran (yang logis)? Tidak. Keyakinan
menunjuk pada sikap manusia yang tahu. Ia yakin bahwa ada cukup alasan bahwa
pengetahuannya itu benar. Akan tetapi keyakinnan itu bukanlah jaminan bahwa
pengetahuan itu sesuai dengan obyeknya. Contoh: keyakinan oang tentang susunan
dunia. Lama sekali masyarakat (juga masyarakat ilmiah) berkeyakinan bahwa bumi
yang didiami inilah yang menjadi pusat dunia, sementara matahari dan bintang-bintang,
semuanya mengedari bumi. Ternyata pendapat itu keliru!
Keyakinan
adalah sikap mental atas dasar kepastian bahwa ada kebenaran, tetapi kebenaran
yang diselidiki sendiri. Ada pula kemungkinan orang mempunyai keyakinan akan
kebenaran bukan karean penyelidikannya sendiri, melainkan atas dasar
pemberitahuan pihak lain. Ahli ilmu falak mengatakan behwa pada tanggal
tertentu aka nada gerhana bulan. Saya yakin bahwa pemberitahuan itu benar. Jadi
setelah diberitahu saya tahu akan suatu kebenaran, pengetahuan yang diperoleh
dengan cara demikian ini disebut kepercayaan. Alasannya keyakinan juga, sebab
percaya pada ahli ilmu falak, kareana ia tahu benar. Alasan untuk sangsi tidak
ada, sebab apakah gerangan ahli ilmu falak itu berdusta tentang gerhana itu?
jadi keyakinan timbul karena percaya. Kepastian yang terjadi karena percaya ini
tidak perlu kurang pastinya daripada kepastian yang diperoleh sendiri. Dalam
agama, kepercayaan merupakan suatu unsur yang amat penting dan dalam hal ini
amat masuk akal. Alasannya, kebenaran yang dipercayai oleh kaum beragama ini
diyakini sebab diberitahukan oleh yang tidak dapat berdusta (Allah itu sendiri)
atau paling tidak oleh seseorang yang menerimma tugas memberitahukan kebenaran
ini kepada umat manusia. Ia patutu dipercayai dan ia mempunyai wibawa untuk
dipercayai. Jadi percaya ialah menerima kebenaran dan kewibawaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar