Secara alamiah, kita
sebagian dari alam semesta tidak mungkin menghindari aktivitas untuk menjalin
relasi. Sejak awal, kita tidak pernah berdiri sendiri. Jadi, orang menjalin
relasi adalah sesuatu yang sifatnya hakiki dan tidak bisa terbantahkan. Di bawah
kendali hukum alam, yang dalam hal ini adalah hukum sebab-akibat, secara pati
semua orang akan terjalin dalam sebuah jalinan relasi raksasa yang luar biasa
rumit, yang biasa kita sebut dengan istilah “Kehidupan”.
Mengacu pada pernyataan
William Glasser di dalam buku Choice Theory, perilaku orang dilatar belakangi
oleh kebutuhan survival (bertahan hidu), love and belonging (kasih sayang).
Power (kekuasaan), fun (kesenangan), freedom (kebebasan). Lima daftar kebuthhan
itu merupakan pengelompkan yang tidak bersifat hierarkis. Artinya, mungkin
saja orang yang sudah mendapatkan kepuasan di dalam hal kekuasaan tetapi masih
merasa kesulitan bertahan hidup. Kondisi seperti ini, oleh Abraham Maslow,
tokoh mazhab humanitis dalam kaidah psikologi, disebut sebagai propetent.
Artinya keadaan itu bsa terjadi akibat adanya keterdesakan dalam situasi
“disini dan sekarang”. Contoh: bila ada orang yang sedang lapar lalu disekap
kepalanya hingga ia tidak bisa bernapas, maka yang terjadi pada saat itu adalah
ia akan mendahulukan upaya melepaskan diri dari sekapan daripada mencari makan
agar rasa laparnya teratasi. Bila kita ingin memahami alasan orang menjalin
relasi, kita perlu memahami apa yang menjadi kebutuhan propetent-nya di tempat
ia berada saat itu.
Jadi, jelasslah bahwa
orang menjalin relasi karena secara alamiah terikat pada bagian dari alam
semesta. Selain itu, orang menjalin relasi juga Karena secara manusiawi tidak
ada satu manusia pun yang bisa hidup tanpa keterlibatan manusia lain, dalam
upayanya memenuhi kebutuhan untuk mencapai apa yang kita inginkan. Jadi,
penting bagi kita memahami apa yang kita inginkan, serta mengerti apa yang kita
butuhkan demi mencapai keinginan itu, supaya kita bisa mencermati, apa yang
perlu kita lakukan dan bagaimana cara terbaik untuk melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar