Selasa, 06 Desember 2016

Problema Filsafat Ilmu Menurut Para Filsuf

Banyak sekali pendapat para filsuf ilmu mengenai kelompok atau perincian problem apa saja yang di perbincangkan dalam filsafat ilmu. Berikut ini gambaran problem filasafat ilmu dari beberapa filsuf.
1.      B. Van Fraassean dan H. Margeunau
Menurut kedua ahli ini problem utama dalam filsaffat ilmu setelah athun-tahun enam puluhan adalah
a.       Metodologi
Hal-hal yang banyak diperbincangkan ialah mengenai sifat dasar dan penjelasan ilmiah, logika penemuan, teori probabilitas, dan teori pengukuran.
b.      Landasan ilmu-ilmu
Ilmu-ilmu empiris hendaknya melakukan penelitian mengenai landasannya dan mencapai sukses seperti halnya landasan matematika.
c.       Ontologi
Persoalan pertama yang diperbincangkan adalah menyangkut konsep substansi proses, waktu, ruang, kausalitas, hubungan budi dan matri, serta status dari entitas teoretis (The Liang Gie, hlm. 78-79) dalam Surajiyo (2013).
2.      Victor Lenzen
Filsuf ini mengajukan dua problem, yaitu:
a.       Struktur ilmu, yaitu metode dan bentuk pengetahuan ilmiah.
b.   Pentingnya ilmu bagi praktik dan pengetahuan tentang realitas (The Liang Gie, hlm. 79) dalam Surajiyo (2013).
3.      The Liang Gie
The Liang Gie (2000) dalam Surajiyo (2013) berpendapat bahwa filsafat ilmu meruppakan suatu bagian dari filsafat seumumnya, problem dalam filssafat ilmu secarra sistematis juga dapat digilongkan menjadi enam kelompok sesuai dengan cabang pokok filsafat. Dengan demikian seluruh problem dalam filsafat ilmu dapat ditertibkan menjadi:
a.       Problem epistemologis tentang ilmu.
b.      Problem metafisis tentang ilmu.
c.       Problem metodologis tentang ilmu
d.      Problem logis tentang illmu.
e.       Problem etis tentang ilmu
f.        Problem estetis tentang ilmu
Dari beberapa pendapat mengenai problem filsafat ilmu dapat ditarik benang merahnya, yakni sebagai berikut.
1.      Apakah konsep dasar dari ilmu? Maksudnya bagaimana filsafat ilmu mencoba untuk menjelaskan praanggapan dari setiap ilmu, dengan demikian filsafat ilmu dapat lebih menempatkan keadaan yang tepat bagi setiap cabang ilmu. Dalam masalah ini filsafat ilmu tidak dapat lepas begitu saja dari cabang filsafat lainnya yang lebih utama adalah epistemologi atau filsafat pengetahuan dan metafisika.
2.   Apakah hakikat dari ilmu? Artinya langkah-langkah apakah suatu pengetahuan sehingga mencapai yang bersifat keillmuwan.
3.  Apakah batas-batas dari illmu? Maksudnya apakah setiap ilmu mempunyai kebenaran yang bersifat sangat universal ataukah ada norma-norma fundamental bagi kebenaran ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar