Senin, 26 Desember 2016

Manusia Itu Unik

Manusia Itu Unik
Manusia itu unik, oleh karenanya perbedaan akan selalu ada. Atas pemahaman itu, maka orang tua perlu belajar memahami anak secara utuh, Karena setiap anak adalah pribadi yang juga unik, ciptaan Tuhan yang maha indah. Harapannya, dengan memahami dan menghargai anak akan membantu anak untuk belajar menjadi sanggup memahami dan menghargai diri sendiri dan juga orang lain.
Demikian halnya terhadap anak yang mengalami autism. Kadang, kesulitan yang dirasa orang tua, berangkat dari pandangan bahwa anak itu tidak normal. Saat kita menilai anak itu tidak normal, maka kita juga akan cenderung memperlakukan anak itu sebagai tidak normal. Padahal, mengacu pada hakikat keunikan, konsep normal atau tidak normal itu sebetulnya tidak relevan, Karena dua orang yang dinilai sama pun aka nada bedanya. Karenanya, mari belajar memandang tiap anak sebagai pribadi yang unik. Bila anak kita mengalami autism, itu bukan berarti ia tidak normal tapi itulah kondisi personal si anak.
Selanjutnya, kadang kesulitan yang dialami orang tua juga berangkat dari tuntutan yang tidak jelas atau bahkan tidak realistis. Berkait dengan pandangan bahwa sang anak tidak normal, kadang orang tua lalu berupaya agar anak bisa menjadi normal. Artinya, berusaha supaya anak bisa menampilkan perilaku seperti yang biasa dilakukan anak-anak lain pada umumnya. Disinilah pentingnya orang tua menyediakan diri untuk belajar memahami dan menghargai anak sebagaimana adanya dan tidak membanding-bandingkan dengan anak lain untuk tujuan yang tidak berorientasi pada  kepentingan dan kebaikan anak. Jadi, tujuan dari pengasuhan dan pendidikan bagi anak yang mengalami autism adalah untuk membantu si anak menjadi dewasa, sesuai kapasitas yang dimiliki. Bukan untuk membantu si anak menjadi mampu menampilkan perilaku seperti yang biasa dilakukan oleh anak-anak lain yang tidak mengalami autisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar