Minggu, 25 Desember 2016

HUMANISME (BAGIAN KE-1)

Humanisme
Disatu sisi sangat mudah menetapkan apa itu manusia? di level pertama itu adalah basik mengenai pendidikan filsafat. Untuk lebih jelasnya apa itu pendidikan filsafat, namun berubah menjadi sulit dimana hal dasar dan konsep tetap dipermasalahkan dan bahkan tranformasi luas menolak generalisasi diskusi yang mengikuti gerakan itu dimulai.
Di Italia yang pertama mengidentifikasi praktek pendidikan abad pertengahan terhadap manusia yang beraksi, maka survei definisi baru-baru ini yang paling berpengaruh dari humanisme dan konsekuensi mereka terhadap filsafat. Dan bagian utama yang kedua, upaya menggambarkan pendidikan filsafat ini sangat tepat, survei menjadi pekerjaan utama yang dikembangkan kembali ke pertimbanngan awal tentang teori dan praktek dari pendidikan ini sekarang dan pada akhirnya pertimbangan kekuatan dan kelemahan dari manusia adalah berbeda sejarah pendidikannya. Diskusi ini disimpulkan dan jiplakan penyebaran pendidikan filsafat yang baru dari Italia salam keseluruhan Eropa selama yang berbeda Khatolik dan Protestan, tradisional muncul sebagai dasar untuk perkembangan. Selanjutnya dalam pendidikan Eropa.
Italia
Pendidikan Medival
         Kembali dari awal Middle Ages, pendidikan dimasukkan kependidikan budaya dibagi menjadi 3; tata bahasa, retorika, dan ligika. Ada yang dibagi 4; matematika, geometri, musik, astronomi. Ditengah pendidikan yang lambat penulis buku seakan beristirahat. Giovanni Balbi mengintruksikan dalam bahas Latin untuk melanjutkan membuat buku, seorang Kristen menulis puisi tentang moral dan satu lagi dari koleksi Augustine, sejauh ini kumpulan kecil puisi romantic seperti Virgil.
       Organisasi dari tengah guru, penulis memliki koleksi yangs ama dengan klasik dan medieval. Penyembah berhala dan Kristen imajinatif literatur baik tata bahas dan kamus. Dan untuk yang ingin memiliki pendidikan lebih lanjut bias belajar seni menulis surat. Penulisan yang dikembangkan dalam seni ini mengandalkan metode bersifat perintah yang sangat dimodifikasikan dengan tata bahasa spekulatif yang ditinggikan konsistensi logis atas penggunaan aktual (Grender, 1989, PP, 111-17).
Sistem abad pertengahan pendidikan memuncak dalam pengalaman universitas yang terdiri dari 2 rangsangan yang bertentangan. Disatu sisi, instruksi didominasi oleh abstrak, sistem silogistis perstruktur dan format perdebatan yang bergerak lebih jauh dari kehidupan sehari-hari. Tapi disisi lain tujuan dari universitas abad pertengahan yang sangat praktis, profesional, dan ilmiah. Tapi, di sisi lain, tujuan dari universitas abad pertengahan yang sangat praktis, prepofesonal, dan ilmiah, dengan buku teks disetujui dalam logika, filsafat alam, kedokteran, hukum, dan teologi dirancang untuk menghasilkan dokter, pengacara, dan teolog.

1 komentar:

  1. Dalam rangka menyambut 17 agustus bersama Winning303
    Dapatkan Promo bonus dengan menggunakan OVO
    Depo yang ringan Bonus yang melimpah.
    Info Hub
    WA: +6287785425244

    BalasHapus