Selasa, 06 Desember 2016

KAJIAN TENTANG FANTASI



Istilah fantasi pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Baik itu ketika kita membaca sebuah novel, cerpen, fun fiction, komik, maupun ketika kita menonton sebuah drama pasti terdapat genre fantasi. Semua orang pasti sering menggunakan istilah tersebut bahkan mengalaminya. Lantas apakah fantasi itu? Apa saja macam-macam fantasi?
Dari Wikipedia bahasa Indonesia online fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi. Fantasi bisa juga merupakan sebuah genre yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural sebagai salah satu elemen plot, tema dan seting dalam sebuah film. Genre fantasi secara umum dibedakan dengan genre sains fiksi yang lebih bertemakan ilmiah dan horor tentang hal yang mengerikan.
Adapun definsi menurut para ahli, diantaranya:
1.  Fantasi menurut Yanto Subiyanto (1980, hal.18) adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru.
2.   Bimo Walgito (1983, hal 99). Dengan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan yang akan mendatang.
3.  Julianto Simanjuntak (2007, hal. 108), fantasi (imajinasi) adalah kemampuan jiwa yang dapat membentuk satu tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang lama.
4.    Walgito (1983, hal. 99) Fantasi dapat terjadi secara sadar ataupun tidak sadar. Fantasi secara sadar misalnya pada seorang pemahat arca yang membentuk arca berdasarkan fantasinya. Sedang fantasi tidak sadar biasanya dilakukan oleh anak kecil yang bercerita tidak sesuai dengan kenyataan, walau tanpa ada maksud untuk berbohong.
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik suatu pemahaman bahwa fantasi merupakan segala sesuatu yang hanya ada dalam pikiran dan benak kita saja, tidak ada dalam realita. Namun dapat terjadi secara sadar maupun tidak sadar yang dapat memberikan kita dorongan untuk menjangkau masadepan dan membantu  melepaskan beban yang sedang dihadapi.
Macam-macam Fantasi
Jenis-jenis fantasi menurut Bimo Walgito dalam bukunya dapat diuraikan sebagai berikut. Fantasi umumnya merupakan aktivitas yang menciptakan. Tetapi sekalipun demikian orang sering membedakan antara fantasi yang menciptakan dan fantasi yang dipimpin. Fantasi yang menciptakan yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang menciptakan sesuatu, misalnya seorang pelukis menciptakan lukisan berdasarkan atas daya fantasinya. Fantasi yang dipimpin yaitu bentuk atau jenis fantasi yang dituntun oleh pihak yang lain. Misalnya seseorang yang melihat film, orang ini dapat mengikuti apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi tentang keadaan atau tempat-tempat yang lain dengan perantaraan film itu, sehingga fantasinya dituntun berdasarkan film.
1.   Fantasi disadari: fantasi yang terjadinya disadari oleh  individu  yang bersangkutan. Misalnya seseorang sedang berimajinasi tentang suatu kejadian untuk novelnya.
2.  Fantasi yang tidak disadari: fantasi yang terjadinya tanpa disadari atau disengaja oleh yang bersangkutan. Fantasi semacam ini terjadi pada anak-anak, yang kadang-kadang menimbulkan dusta semu pada anak yang bersangkutan..
3.    Fantasi Aktif: Fantasi yang terjadi-nya melibatkan secara aktif gejala-gejala jiwa lainnya seperti pikiran, kemauan, perasaan, dan seterusnya.
4.   Fantasi Pasif: Fantasi yang terjadi-nya tidak melibatkan gejala-gejala jiwa lainnya secara pasif. Pada fantasi pasif seolah-olah kedasaran dibiarkan untuk tempat bermainnya daya fantasi.
5.    Fantasi Mencipta: Fantasi aktif yang mampu menghasilkan karya kreatif misalnya lagu, lukisan, cerpen, novel, dan seterusnya.
6.    Fantasi Tuntunan: Fantasi aktif yang yang terjadinya dibawah tuntunan sesuatu misalnya fantasi yang timbul pada saat membaca novel, melihat film, mendengarkan lagu, dan seterusnya.
Fantasi dibagi menurut caranya orang berfantasi :
1.   Fantasi yang mengabstraksi; Cara orang berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa bagian sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan. Misal ada anak yang belum pernah melihat gurun pasir, maka untuk menjelaskan digunakan lapangan.
2.   Fantasi yang mendeterminasi; Yaitu cara seseorang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih dahulu. Misalnya seorang anak belum pernah melihat harimau, kemudian dikenalkan bahwa harimau adalah kucing yang besar. Maka dalam fantasinya akan muncul gambaran kucing besar sebagai harimau.
3.  Fantasi yang mengkombinasi; Yaitu cara orang berfantasi di mana orang mengkombinasikan pengertianpengertian atau bayangan-bayang yang ada pada individu yang bersangkutan. Misal fantasi tentang ikan duyung, yaitu makhluk yang memiliki kepala wanita dan berbadan ikan (Walgito, 1983, hal. 100). Contoh lainnya adalah ingin membangun rumah dengan mengkombinasi model Eropa dengan atap model rumah Minangkabau.
Jadi, fantasi adalah daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru berdasarkan tanggapan-tanggapan yang sudah ada. Tanggapan disini adalah kumpulan dari pengamatan yang Anda lihat. Sebagai contoh, Anda mungkin pernah melihat film Cinderella. Tanpa menonton film tersebut, mampukah Anda menceritakan cerita tersebut ke orang lain? Jawabannya pasti mampu. Karena Anda telah mempunyai tanggapan. Tanggapan yang muncul bahwa Cinderella adalah seorang gadis yang anggun, dimana sepatu kacanya hilang dan ditemukan oleh sang pangeran. Dari tanggapan - tanggapan yang sudah Anda dapat, mungkin Anda bisa berfantasi dalam pikiran Anda, bahwa Cinderella itu adalah pacar Anda, dan pangerannya adalah Anda. Bahkan jalan cerita/alur yang sebenarnya dari film Cinderella, bisa Anda ganti sesuai keinginan Anda. Hal inilah yang disebut mengapa fantasi dapat membentuk tanggapan-tanggapan baru berdasarkan tanggapan lama atau yang sudah ada.

1 komentar: