Istilah fantasi pasti
sudah tidak asing lagi di telinga kita. Baik itu ketika kita membaca sebuah
novel, cerpen, fun fiction, komik, maupun ketika kita menonton sebuah drama
pasti terdapat genre fantasi. Semua orang pasti sering menggunakan istilah
tersebut bahkan mengalaminya. Lantas apakah fantasi itu? Apa saja macam-macam
fantasi?
Dari Wikipedia bahasa
Indonesia online fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan
sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja.
Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi. Fantasi bisa juga merupakan sebuah
genre yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural sebagai salah satu elemen
plot, tema dan seting dalam sebuah film. Genre fantasi secara umum dibedakan dengan
genre sains fiksi yang lebih bertemakan ilmiah dan horor tentang hal yang
mengerikan.
Adapun definsi menurut
para ahli, diantaranya:
1. Fantasi
menurut Yanto Subiyanto (1980, hal.18) adalah kemampuan jiwa untuk
membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru.
2. Bimo
Walgito (1983, hal 99). Dengan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari
keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan yang akan
mendatang.
3. Julianto
Simanjuntak (2007, hal. 108), fantasi (imajinasi) adalah kemampuan jiwa yang
dapat membentuk satu tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang lama.
4. Walgito
(1983, hal. 99) Fantasi dapat terjadi secara sadar ataupun tidak sadar. Fantasi
secara sadar misalnya pada seorang pemahat arca yang membentuk arca berdasarkan
fantasinya. Sedang fantasi tidak sadar biasanya dilakukan oleh anak kecil yang
bercerita tidak sesuai dengan kenyataan, walau tanpa ada maksud untuk berbohong.
Berdasarkan uraian
diatas, dapat ditarik suatu pemahaman bahwa fantasi merupakan segala sesuatu
yang hanya ada dalam pikiran dan benak kita saja, tidak ada dalam realita.
Namun dapat terjadi secara sadar maupun tidak sadar yang dapat memberikan kita
dorongan untuk menjangkau masadepan dan membantu melepaskan beban yang sedang dihadapi.
Macam-macam
Fantasi
Jenis-jenis fantasi
menurut Bimo Walgito dalam bukunya dapat diuraikan sebagai berikut. Fantasi
umumnya merupakan aktivitas yang menciptakan. Tetapi sekalipun demikian orang
sering membedakan antara fantasi yang menciptakan dan fantasi yang dipimpin. Fantasi
yang menciptakan yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang menciptakan
sesuatu, misalnya seorang pelukis menciptakan lukisan berdasarkan atas daya
fantasinya. Fantasi yang dipimpin yaitu bentuk atau jenis fantasi yang dituntun
oleh pihak yang lain. Misalnya seseorang yang melihat film, orang ini dapat
mengikuti apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi tentang keadaan atau
tempat-tempat yang lain dengan perantaraan film itu, sehingga fantasinya
dituntun berdasarkan film.
1. Fantasi
disadari: fantasi yang terjadinya disadari oleh individu yang bersangkutan.
Misalnya seseorang sedang berimajinasi tentang suatu kejadian untuk novelnya.
2. Fantasi
yang tidak disadari: fantasi yang terjadinya tanpa disadari atau disengaja oleh
yang bersangkutan. Fantasi semacam ini terjadi pada anak-anak, yang
kadang-kadang menimbulkan dusta semu pada anak yang bersangkutan..
3. Fantasi
Aktif: Fantasi yang terjadi-nya melibatkan secara aktif gejala-gejala jiwa
lainnya seperti pikiran, kemauan, perasaan, dan seterusnya.
4. Fantasi
Pasif: Fantasi yang terjadi-nya tidak melibatkan gejala-gejala jiwa lainnya
secara pasif. Pada fantasi pasif seolah-olah kedasaran dibiarkan untuk tempat
bermainnya daya fantasi.
5. Fantasi
Mencipta: Fantasi aktif yang mampu menghasilkan karya kreatif misalnya lagu,
lukisan, cerpen, novel, dan seterusnya.
6. Fantasi
Tuntunan: Fantasi aktif yang yang terjadinya dibawah tuntunan sesuatu misalnya
fantasi yang timbul pada saat membaca novel, melihat film, mendengarkan lagu,
dan seterusnya.
Fantasi
dibagi menurut caranya orang berfantasi :
1. Fantasi
yang mengabstraksi; Cara orang berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa
bagian sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan. Misal ada anak yang belum
pernah melihat gurun pasir, maka untuk menjelaskan digunakan lapangan.
2. Fantasi
yang mendeterminasi; Yaitu cara seseorang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih
dahulu. Misalnya seorang anak belum pernah melihat harimau, kemudian dikenalkan
bahwa harimau adalah kucing yang besar. Maka dalam fantasinya akan muncul
gambaran kucing besar sebagai harimau.
3. Fantasi
yang mengkombinasi; Yaitu cara orang berfantasi di mana orang mengkombinasikan
pengertianpengertian atau bayangan-bayang yang ada pada individu yang
bersangkutan. Misal fantasi tentang ikan duyung, yaitu makhluk yang memiliki
kepala wanita dan berbadan ikan (Walgito, 1983, hal. 100). Contoh lainnya
adalah ingin membangun rumah dengan mengkombinasi model Eropa dengan atap model
rumah Minangkabau.
Jadi, fantasi adalah
daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru berdasarkan tanggapan-tanggapan
yang sudah ada. Tanggapan disini adalah kumpulan dari pengamatan yang Anda
lihat. Sebagai contoh, Anda mungkin pernah melihat film Cinderella. Tanpa
menonton film tersebut, mampukah Anda menceritakan cerita tersebut ke orang
lain? Jawabannya pasti mampu. Karena Anda telah mempunyai tanggapan. Tanggapan
yang muncul bahwa Cinderella adalah seorang gadis yang anggun, dimana sepatu
kacanya hilang dan ditemukan oleh sang pangeran. Dari tanggapan - tanggapan
yang sudah Anda dapat, mungkin Anda bisa berfantasi dalam pikiran Anda, bahwa
Cinderella itu adalah pacar Anda, dan pangerannya adalah Anda. Bahkan jalan
cerita/alur yang sebenarnya dari film Cinderella, bisa Anda ganti sesuai
keinginan Anda. Hal inilah yang disebut mengapa fantasi dapat membentuk
tanggapan-tanggapan baru berdasarkan tanggapan lama atau yang sudah ada.
Boleh info referensinya kk ?
BalasHapus