Senin, 26 Desember 2016

Filosofi Kendi Maling Asal Lombok

Filosofi Kendi Maling Asal Lombok
Kendi atau gerabah merupakan perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia. Namun tahukah kalian, jika ada gerabah yang bernama kendi maling. Kendi ini merupakan kerajinan yang berasal dari daerah yang terkenal akan keindahan alamnya yang mempesona. Bahkan selain terkenal akan hal tersebut, ternyata Lombok juga merupakan daerah yang menghasilkan kerajinan unik dari tanah liat. Aneka macam gerabah unik bisa kamu temui di Desa Banyumulek.
Dari ratusan model dan bentuk gerabah yang dihasilkan di Banyumulek, sebuah kendi bernama Kendi Maling menjadi favorit warga dan wisatawan. Kendi Maling ini cukup unik karena untuk memasukkan air ke dalam kendi haruslah dari bagian belakang. Sekilas kendi ini tiada beda dengan kendi pada umumnya. Hanya saja pegangan atau leher kendi terlihat lebih panjang. Selain itu, kendi ini pun punya fungsi yang sama, yakni untuk menyimpan air agar menjadi sejuk.
Lantas mengapa kendi ini dinamakan kendi maling?
Dinamakan kendi maling lantaran lubang untuk memasukkan air berada di bawah. Jika pada umumnya kendi mempunyai lubang di atas, namun tidak pada kendi maling. Pertama kali melihat, mungkin kamu akan menyangka kendi itu hanya hiasan semata. Sebab dalam posisi berdiri kendi itu seperti tidak berlubang. Tetapi jika kamu teliti membaliknya, kamu akan menemukan lubang seukuran ibu jari. 
Lubang tersebut ternyata berbentuk seperti corong kerucut dan sebagai jalan masuknya air. Ketika kendi dalam posisi berdiri maka otomatis air tidak akan keluar melalui lubang yang ada di bawah kendi. "Itulah mengapa, kendi ini disebut kendi maling. Karena masuknya lewat belakang. Sembunyi-sembunyi seperti maling," katanya.
Berbeda dengan gerabah jenis lainnya, kendi maling membutuhkan ketrampilan khusus dalam membuatnya. Untuk membuat satu kendi maling, membutuhkan waktu satu minggu. Semuanya dikerjakan secara manual tanpa bantuan mesin apapun."Yang membuat kendi ini banyak diminati wisatawan karena tanah liat yang dipakai, langsung diambil dari gunung. Jadi secara alami ia akan mengkilat," ujarnya.
Jadi, berdasarkan pemaparan diatas dapat kita pahami bahwa proses terciptanya kendi tersebut karena merujuk pada filosofi maling yang masuk ke rumah lewat pintu belakang. Setelah air dimasukkan, guci dimiringkan perlahan. Itu juga filosofi maling yang masuk diam-diam. Setelah guci berdiri, air di dalamnya sudah bisa diminum.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar