Sebenarnya
dengan memahami macam-macam pengetahuan manusia kita bisa memahami apa itu
filsafat. Karena filsafat adalah salah satu jenis pengetahuan manusia, yaitu
pengetahuan filsafat. Akan tetapi, apa itu pengetahuan? Pengetahuan ialah
keadaan tahu; pengetahuan ialah semua yang diketahui. Namun ini bukanlah
definisi dari pengetahuan, ini hanyalah sekadar menunjukkan apa kira-kira
pengetahuan. Jika manusia ingin tahu, maka ia akan mencari tahu dan memperoleh
pengetahuan. Nah, yang diperolehnya itu adalah pengetahuan. Pengetahuan manusia
terbagi beberapa macam diantaranya:
1. Pengetahuan
Sains (Scientific Knowledge)
Seseorang ingin
mengetahui jika jeruk ditanam, apa buahnya? Ia menanam bibit jeruk. Ia dapat
melihat buahnya adalah jeruk. Jadi tahulah dia bahwa jeruk berbuah jeruk. Pada
dasarnya, pengetahuan jenis inilah yang disebut pengetahuan sains (scientific knowledge). Sebenarnya
pengetahuan sains tidaklah sesederhana itu. Pengetahuan sains harus berdasarkan
logika juga. Pengetahuan sains ialah pengetahuan yang logis dan didukung oleh
bukti empiris. Dalam bantuknya yang telah baku pengetahuan sains itu mempunyai
paradigma dan metode tertentu. Paradigmanya dapat disebut paradigma positif (positivistic paradigm), dan metodenya
disebut metode ilmiah (scientific method).
Formula utama dalam pengetahuan sains ialah buktikan bahwa itu logis dan
tunjukkan bukti empirisnya. Hal ini perlu kita perhatikan karena terkadang kita
menyaksikan ada bukti-bukti empiris namun tidak logis. Dan yang seperti itu
bukanlah pengetahuan sains (pengetahuan ilmiah). Misalnya, bila ada gerhana
pukulah kentongan maka gerhana itu akan hilang. Ini suatu pengetahuan dan dapat dibuktikan secara empiris. Akan
tetapi, ini bukanlah pengetahuan ilmiah sebab tidak ada bukti logis yang dapat
menghubungkan berhentinya gerhana dengan kentongan yang dipukul. Dari hal ini
dapat kita ketahui bahwa objek yang dapat ditekiti oleh pengetahuan sains
hanyalah objek empiris sebab ia harus menghasilkan objek empiris.
2. Pengetahuan
Filsafat
Jambu ditanam buahnya
jambu. Ini sudah berguna bagi kehidupan. Namun, ada orang yang ingin mengetahui
lebih? Untuk menjawab pertanyaan ini penelitian tidak dapat lagi dilakukan pada
objek yang empiris karena objek itu tidak ada pada bibit atau pohon jambu. Akan
tetapi kita ingin tahu jawabannya. Bila dipikir secara serius, muncul jawaban;
jambu selalu berbuah jambu karena ada aturan atau hukum yang mengatur agar
jambu berbuah jambu. Para ahli menyebut hukum itu gene. Hukum itu tidak
kelihatan, tidak empiris, tetapi akal mengatakan hukum itu ada. Jambu berbuah
jambu karena ada aturan yang mengaturnya demikian. Ini adalah pengetahuan
filsafat. Kebenarannya hanya dipertanggungjawabkan secara logis, tidak secara
empiris. Paradigmanya logis (logical paradigm),
metodenya piker (method of reason).
3. Pengetahuan
Mistik
Beberapa orang yang
nekat, yaitu orang yang ingin tahu siapa Tuhan, bahkan ingin melihatnya. Bagian
ini sudah tidak dapat dijangkau dengan menggunakan akal logis apalagi dengan
indera empiris. Bagian ini masih mungkin diketahui dengan menggunakan rasa.
Bergson mengatakan rasa itu adalah intuisi; Kant mengatakan rasa itu moral;
orang-orang islam menyebutnya dzauq,qalb, kadang-kadang dlamir. Pengetahuan
jenis ini memang aneh. Paradigmanya saya sebut paradigma mistis (myistical
paradigm), metodenya saya sebut metode latihan (riyadlah). Pengetahuan ini saya
sebut pengetahuan mistik, yaitu sejenis pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan
secara empiris, tidak juga secara logis. Orang-orang Syiah senang menyebutnya
dengan nama pengetahuan ‘irfan; dari kata inilah istilah ma’rifah itulah
diambil (Tafsir,2013:17)
Berdasarkan
uraian diatas, dapat kita ketahui bahwa pengetahuan manusia terbagi menjadi
tiga pengetahuan yakni: pengetahuan sains, pengetahuan filsafat, dan
pengetahuan mistik. Hal ini dikarenakan ada pengetahuan yang bisa dibuktikan
secara logis dan empiris, ada yang hanya bisa dibuktikan secara logis atau
empiris, dan adapula yang tidak dapat dibuktikan secara logis maupun empiris.
Oleh karenanya pengetahuan manusia terdiri dari beberapa macam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar